Minggu, 23 September 2007

Pulau cinta di peta buta

Hai all,
apa kabar? it's been long time. saya bahkan lupa bagaimana cara membaca. saya sempat membeli dua buku selama vakum [vakumm? kliner kali?!]. buku pak Wiranta, Boeron dari digoel dan Mantra orang jawa-nya pak Sapardi. tapi saya nggak sempet bikin review nya [tentunya bukan review bener, cuma omong kosong kecil tantang buku versi saya].

tidak membaca atau tepatnya kehilangan ruh untuk membaca seperti kehilangan kesenangan hidup. i tell you, it wasn't great at all. saya terlalu sibuk dengan pernak pernik hidup lain yang menye-menye, yang nguras pikiran dan raga. yang ternyata emang bikin susah hati&pikiran.
i was wasting my time. eh tapi nggak juga ding, proses dewasa itu kan berjalan pelan. every step that we take is a lesson, rite?

kemarin mas dedi beli banyak buku. tapi seperti biasanya dia, kebanyakan filsafat eropa. argh! i hate European philosopy. nggak mudeng, saya lebih suka filsafat jawa. tapi diantara beberapa buku itu ada tiga novel. asyik nih, pikir saya. yang satu saya lupa novel apa, kayaknya pengarang luar negeri, tapi buku terjemahan off course. nggak menarik minat saya, haha. yang dua adalah Anomali [shit, i forget who's the author], dan Pulau cinta di peta buta-nya Raudal tanjung banna.

Pulau cinta di peta buta. i told you that i ain't smart in giving a good review, tapi buku raudal ini kembali membawa saya ke masa dimana membaca benar-benar menyenangkan, seperti jiwa mendapat makanannya lagi. cara bercerita raudal sungguh kaya imajinasi, seperti membawa kita berlarian bersama apa yang diinginkan raudal. yang menarik dari kumpulan cerpen ini, adalah tema yang di bawa yaitu mengenai rupa indonesia yang sebenarnya. tentang kerusuhan, tentang pertikaian, tentang gejolak, tentang negeri yang kehilangan kedamaian. seperti menyindir dengan bahasa nya yang halus dan romantis 'pembaca, begini lho negeri kita'.
buku ini mengumpulkan 18 cerpen raudal. it's awsome. saya ga bakal nulis satu persatu isi cerpen itu, karena tabungan kata-kata saya nggak banyak, saya ga pinter nulis. but u better read it, buku bagus buat beromantisme sekaligus berdialektika. beli, atau pinjem saya? boleh, sebelum saya balikin ke yang empunya buku :)

yang Anomali? saya belum baca :D

dah ya all, tengkyu for coming. dahhh.

Tidak ada komentar: